Monday, August 12, 2013

Sel Punca (Stem Cells) untuk Multiple Sclerosis

Penulis: Silvan Prayogo, BSc. Biochemistry & Molecular Biology, MSc. Biotechnology

Terbit pada 12 Agustus 2013, Senin


Multiple Sclerosis (MS) adalah kelainan pada otak dan saraf tulang belakang (spinal cord) sehingga menyebabkan kehilangan kendali otot, pengelihatan (vision), dan rasa (sensation). Kelainan ini disebabkan oleh sistem imunitas tubuh yang seharusnya melindungi tubuh dari masuknya materi asing (contoh: infeksi bakteria) justru menyerang jaringan tubuh normal (menyerang diri sendiri). Kondisi ketika sistem imunitas tubuh justru melawan diri sendiri disebut penyakit autoimun (autoimmune disease). Contoh autoimmune disease selain Multiple Sclerosis adalah lupus dan rheumatoid arthritis. 

Sel - sel saraf normal pada jaringan saraf dilapisi oleh materi lemak yang disebut myelin. Fungsi myelin adalah sebagai insulator sel saraf dan untuk menghantarkan signal - signal saraf (nerve impulses) antara otak, spinal cord, dan bagian - bagian tubuh. Nerve impulses inilah yang mengendalikan gerakan - gerakan otot seperti berjalan, berlari, dan berbicara. 

Multiple Sclerosis menyebabkan kerusakan myelin (demyelination) dan penumpukan jaringan parut tebal (sclerosis) di otak dan / atau spinal cord sehingga nerve impulses terganggu. Walaupun myelin bisa tumbuh kembali namun pertumbuhannya tidak secepat laju kerusakan akibat Multiple Sclerosis.

Banyak penelitian berupaya menemukan cara menyembuhkan Multiple Sclerosis. Pengobatan Multiple Sclerosis yang ada sekadar memperlambat / menghentikan laju kerusakan jaringan saraf. Jaringan saraf yang sudah rusak tidak bisa diperbaiki. Namun kini para ilmuwan semakin optimis untuk menemukan pengobatan Multiple Sclerosis yang bisa memperbaiki jaringan saraf  sekaligus memperlambat / menghentikan laju autoimmune disease ini. Perbaikan dan perlambatan laju Multiple Sclerosis diyakini bisa tercapai dengan terapi sel punca (stem cells therapy). 

Pada awal tahun 2009, jurnal ilmiah bernama "Translational Medicine" menerbitkan hasil penelitian pada tiga pasien Multiple Sclerosis yang menerima sel punca lemak (fat stem cells) dari tubuh mereka sendiri (autologous transplantation). Ketiga pasien tersebut mengalami perbaikan kondisi setelah transplantasi fat stem cells. Perbaikan kondisi Multiple Sclerosis yang dialami ketiga pasien tersebut antara lain:
  • Kejang - kejang berhenti.
  • Perbaikan kondisi pengelihatan.
  • Perbaikan keseimbangan dan koordinasi tubuh.
  • Peningkatan energi dan mood.

Walaupun hasil penelitian ini belum bisa menyimpulkan apakah fat stem cells (sel induk lemak) bisa / berhasil untuk mengatasi Multiple Sclerosis, namun penelitian ini memberi petunjuk dan harapan untuk pengobatan Multiple Sclerosis yang lebih baik.  

Salah satu tantangan terapi stem cells untuk Multiple Sclerosis adalah bagaimana caranya supaya stem cells bisa menembus rintangan otak - darah (blood - brain barrier). Ketika stem cells disuntikkan masuk ke peredaran darah, hanya sedikit dari stem cells tersebut yang berhasil menembus blood - brain barrier memasuki otak. Pada tahun 2013, para peneliti di Universitas Adelaide dan Universitas Monash, Australia, memodifikasi protein - protein di permukaan sel punca lemak (fat stem cells surface receptors) untuk mengarahkan sel - sel tersebut ke lokasi yang membutuhkan perbaikan. Sel - sel punca lemak (fat stem cells) juga dimodifikasi dengan molekul - molekul yang mengatur inflamasi (peradangan) untuk menekan reaksi imunitas (immune response).

Referensi:

No comments:

Post a Comment